Entri Populer

Kamis, 27 Oktober 2011

Paspampres Istana Jogja Tahun 1948










SEKILAS PASPAMPRES
Pasukan Pengamanan Presiden (PASPAMPRES) lahir spontan bersama dengan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia sama halnya dengan kelahiran TNI dan Polri. Ketika kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan, terlihat adanya para pemuda pejuang yang berperan mengamankan Presiden. Para pemuda yang berasal dari kesatuan tokomu kosaku tai berperan sebagai pengawal pribadi, dan para pemuda ex Peta (Pembela Tanah Air) berperan sebagai pengawal Istana.

Situasi keamanan pada awal kemerdekaan Republik Indonesia sangat memprihatinkan, dan di beberapa daerah terjadi pertempuran sebagai respon atas keinginan penjajah Belanda untuk menduduki kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ketika keselamatan Presiden mulai terancam dengan didudukinya Jakarta oleh Belanda, maka pada tanggal 3 Januari 1946 diputuskan untuk menyelamatkan Presiden Republik Indonesia ke Yogyakarta.

Dalam pelaksanaan operasi penyelamatan saat itu telah terjadi kerja sama antara kelompok pengamanan yang terdiri dari unsur TNI dan Polri. Untuk mengenang keberhasilan menyelamatkan Presiden Republik Indonesia yang baru pertama kalinya dilaksanakan tersebut, maka tanggal 3 Januari 1946 dipilih sebagai Hari Bhakti Paspampres.

Selamat Bertugas, KRI Banda Aceh 593 !



KRI Banda Aceh Perkuat Armada TNI AL

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu unit kapal Landing Platform Dock (LPD) buatan PT PAL kembali memperkuat armada Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL). Kapal LPD yang dikukuhkan sebagai Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh itu diserahkan Dirut PT PAL Harsusanto kepada Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, di Dermaga Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Senin (21/3/2011).

Dari Kementerian Pertahanan, kapal diserahkan kepada TNI sebagai pengguna. KRI Banda Aceh merupakan salah satu dari empat kapal LPD yang dipesan TNI. Dua unit sebelumnya dikerjakan di Korea Selatan dan satu unit dikerjakan di galangan kapal PT PAL Indonesia dengan pengawasan tenaga ahli dan peralatan dari Dae Sun Shipbuilding, Korea Selatan.

Serupa dengan kapal sejenis sebelumnya, KRI Banjarmasin, KRI Banda Aceh mampu menampung lima helikopter, tiga helikopter di dek, dan dua helikopter di dalam hanggar.

Kapal ini juga dirancang mengangkut 22 tank, 560 pasukan, 126 awak. Kapal itu juga dpat mengangkut kombinasi 20 truk dan 13 tank. Selain berfungsi untuk memobilisasi pasukan, kapal sepanjang 125 meter x 22 meter ini juga dapat digunakan untuk fungsi operasi militer selain perang (OMSP), seperti membawa logistik ke daerah bencana alam.

Intinya, kapal tersebut dapat berfungsi sebagai pengangkut kapal pendarat pasukan, operasi amfibi, pengangkut tank, pengangkut personel, juga untuk operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana serta pengangkut helikopter.

Kapal seberat 7.300 ton itu dapat melaju maksimal hingga 15,4 knot dan mampu mengangkut sekitar 300 personel, 13 unit tank, dua unit Landing Craft Vehicles. Sebagai kapal perang, KRI Banda Aceh dipersenjatai dengan satu unit kaliber 57 mm dan dua unit kaliber 40 mm.

http://nasional.kompas.com

Kapal-Kapal Klasik TNI Angkatan Laut


TNI Angkatan Laut (Indonesian Navy) adalah salah satu angkatan laut modern berkekuatan besar di Asia Tenggara, memiliki berbagai macam kapal dan persenjataan yang modern.

Foto-foto ini adalah untuk mengenang kapal-kapal TNI AL pada era sebelumnya yang pernah mengabdi untuk Ibu Pertiwi Indonesia :)


KRI Hasanuddin 333
kini telah digantikan oleh kapal dengan nama yang sama tetapi jenisnya lebih modern yaitu SIGMA.


KRI Dili 583


KRI Sorong (info ; pernah mengikuti Latgab wibawa 1977)


KRI Lambung Mangkurat 357 Riga Class Fregat


RI Gadjah Mada (bukan KRI tapi RI !)


4 buah Corvette Bathurst Class yang dinamai
RI Banteng (ex HrMs Ambon, ex HMS Cairns)
RI Hang Toeah (ex HrMs Morotai, ex HMS Ipswich)
RI Pati Oenoes (ex HrMs Tidore, ex HMS Tarmworts)
RI Radjawali (ex HrMs Banda)


RI Irian
SVERDLOV class cruiser (project 68 - Bis)
adalah satu-satunya kapal kelas penjelajah yang pernah dimiliki oleh ALRI hingga saat ini.
Nama Kapal : RI IRIAN 201
Berat : 16.640 ton
Dimensi : 210m x 22m x 6,9m
Persenjataan: 12 x 152mm/57 Mk5 (ada 4 turret masing masing 3 meriam)
12 x 100mm/70 (ada 6 turret dengan 2 meriam)
32 x 37mm (ada 16 turret dengan 2 meriam)
10 x 533mm Torpedo
Jumlah awak: 1250 orang
Sensor : Radar Sea Gull, Knife Rest A, Slim Net, Top Bow, Kendali Tembak Ligg Cup dan Sonar H/F Hull

RI Irian 201 adalah ex ORDZHONIKIDZE buatan Admiralty Shipyard Russia (class Sverdlov dibuat oleh 4 pabrik yg berbeda yaitu: Baltic, Admiralty, Nikolayev dan Severodvinks)


SKORIY Class Destroyer (project 30 - Bis)
Dulu kapal ini masuk kelas Destroyer di ALRI mungkin sekarang kapal ini dianggap Fregat.
Berat : 3066 ton
Dimensi : 120m x 12m x 3,9m
Persenjataan : 4 x 130mm/50 (2 turret dengan 2 meriam)
2 x 85mm (1 turret dengan 2 meriam)
7 x 37mm AAA
10 x 533mm Torpedo
2 x Mortir Anti Kapal Selam
2 x Deep Charge Tracks (52 bom laut dan 60 ranjau laut)
Awak : 286 orang
Sensor : Radar Gyus 1b Ryf-1, Redan-2, Vynpel-2 dan sonar Tamir -5H
ada 8 unit Skoriy Class dalam jajaran ALRI yaitu:
RI SILIWANGI 201 (ini membingungkan kenapa no lambung sama dg RI Irian?)
RI SISINGAMANGARADJA 202
RI SANDJAJA 203
RI SAWUNGGALING 204
RI SULTAN ISKANDAR MUDA 304
RI SRAWAJALA 305
RI DIPONEGORO 306 ---> jadi KRI SULTAN BADARUDDIN
RI BRAWIDJAJA 307


WHISKEY class Submarine (project 613)

Berat: 1050 ton - 1340 ton (menyelam)
Dimensi: 76 m x 6.3m x 4.55m
Senjata: 6 x 533mm tabung torpedo dg 12 torpedo + 20 ranjau laut
2 x 57mm + 2 x 25mm AA
Sensor: Radar Feniks Tamiri, Sonar Nakat Flag
Awak: 52 orang

Jumlah kapal: 14 unit (12 unit nama KRI + 2 unit tanpa nama)
RI TJAKRA 401
RI NANGGALA 402
RI NAGABANDA 403
RI TRISULA 404
RI NAGARANGSANG 405
RI TJANDRASA 406
RI ALUGORO 407
RI TJUNDAMANI 408
RI WIDJAJADANU 409
RI PASOPATI 410
RI HENDRADJALA 411
RI BRAMASTRA 412
RI XXX
RI YYY


KRI Wolter Monginsidi


KRI Martadinata

TNI di Lebanon Dapat Kendaraan Tempur Baru


9 April 2010

Panser Anoa 6x6 untuk misi PBB (photo : TNI)

Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 13 unit kendaraan tempur "ANOA" buatan PT Pindad tiba di Lebanon, untuk mendukung Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-D/UNIFIL dalam misi perdamaian PBB di wilayah itu.

Ke-13 unit kendaraan tempur itu, diangkut menggunakan kapal tanker PBB dari Tanjung Priok Jakarta dan tiba pada awal April 2010," kata Dansatgas Konga XXIII-D/Unifil, Letkol Inf Andi Perdana Kahar, dalam surat elektroniknya yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, dibandingkan kendaraan tempur VAB buatan Perancis yang selama ini dioperasikan Kontingen TNI, kendaraan tempur "ANOA" memiliki beberapa kelebihan, antara lain jumlah roda sebanyak enam buah, adanya kelengkapan GPS dan kamera video di bagian belakang kendaraan.

Tak hanya itu, "ANOA" juga memiliki pintu belakang yang dapat dioperasikan secara manual maupun hidrolik serta dua buah pintu darurat di bagian kanan dan kiri kendaraan, kata Andi.

Untuk mengawaki dan perawatan ke-13 unit kendaraan tempur baru itu, hadir pula 18 orang personel TNI, terdiri dari lima orang teknisi kendaraan tempur dari kesatuan Bengpuspal TNI AD, dua orang pengemudi kendaraan tempur dari Yonkav 1/1 Kostrad serta 11 orang pengemudi kendaraan tempur dari Yonkav 7 Kodam Jaya.

Tentang keberadaan VAB Perancis yang selama ini digunakan Kontingen TNI, Mabes TNI belum memutuskan untuk menarik kembali ke Tanah Air.

Boeing Tawarkan Produk & Kerjasama Pembuatan Komponen


12 Februari 2010
Maret 2006 Boeing menawarkan Chinook bekas dengan harga 15 juta USD sebagai pesawat helikopter multifungsi karena selain bisa mengangkut pasukan dalam jumlah yang besar dan kendaraan ringan juga dapat dipakai untuk mengatasi berbagai jenis musibah alam (photo : Worldwide Military)

Menhan Menerima Kunjungan Presiden Boeing Int’l Corp Asia Tenggara

Jakarta-DMC, Menteri Perthanan RI, Purnomo Yusgiantoro , Rabu (10/02), menerima kunjungan Presiden Boeing Int’l Corp Asia Tenggara, Mr. Ralph L Boyce, beserta pendampingnya Senior executive Director S.E. Asia Region, Richard M. Hutehinson dan Vice President Asia Pasific, Joseph H.Song di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta.

Maksud kedatangan Mr. Ralph L Boyce yang merupakan matan duta besar Amerika Serikat untuk Indonesia tahun 1999-2002, adalah untuk menawarkan kerjasama untuk penjualan pesawat terbang bagi kepentingan pertahanan.

Perusahaan penerbangan Boeing adalah perusahaan milik Amerika Serikat yang telah menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan pesawat internasional, termasuk salah satunya dengan PT DI. Bentuk kerjasama dengan perusahaan pembuatan pesawat terbang beberapa Negara tersebut, yaitu memberi kesempatan membuat bagian tertentu dari pesawat Boeing.

Menanggapi maksud dari kunjungan ini, Menhan RI menjelaskan bahwa Indonesia membutuhkan pesawat dengan sistem multi fungsi tidak hanya digunakan untuk tujuan perang (Strike), tetapi pesawat ini juga digunakan untuk operasi selain perang seperti contohnya adalah untuk angkutan logistik, sehingga Menhan mengharapkan agar dapat dikirimkan prototype yang dihimpun dalam list penawaran.

Pada kesempatan ini juga Menhan saat menerima tamunya menjelaskan tentang adanya rencana pelaksanaan pameran Indo Defence pada akhir tahun 2010, untuk itu Menhan mengharapkan pihak Boeing juga dapat ikut berpartisipasi di dalam pemeran tersebut.

PESAWAT BUATAN INDONESIA CN235 Diharapkan Jadi Pesawat Patroli Dunia





Pesawat CN235 produksi kerja sama antara PT. Dirgantara Indonesia dengan CASA Spanyol diharapkan menjadi pesawat patroli maritim yang digunakan oleh semua negara.

"Itu cita-cita kami," kata Dirut PT Dirgantara Indonesia (DI) Budi Santoso pada serah terima hasil pengujian model aerodinamika pesawat udara N219 dari BPPT kepada PT DI di Jakarta, Selasa....


Ia membantah produksi pesawat CN235 tidak berlanjut, karena saat ini PT DI sedang mengerjakan empat unit CN235 pesanan Korea Selatan untuk patroli pantai (coast guard), untuk beberapa negara lain yang tertarik dan untuk kepentingan dalam negeri TNI AL.


Pada Desember 2009 TNI AL diberitakan membeli tiga unit CN-235 MPA sebagai bagian dari rencana memiliki enam pesawat MPA sampai tahun 2014.

"CN235 sampai kini banyak dibutuhkan untuk kepentingan negara yang mengkhawatirkan permasalahan bajak laut, penyelundupan, atau imigran gelap, khususnya karena pesawat setipenya seperti Buffalo tidak diproduksi lagi," katanya.

Bahkan, untuk mengawasi Kepulauan Spratly di Laut China Selatan yang dipersengketakan sejumlah negara, baik Tentera Diraja Malaysia maupun Brunei sama-sama mengerahkan pesawat CN235 buatan PT DI, ujarnya dengan bangga.

Saat ini masih beroperasi sekitar 50 pesawat CN235 di berbagai negara buatan PT DI dan sekitar 150 unit CN235 buatan Casa Spanyol.

CN235 versi Patroli Maritim dilengkapi dengan sistem navigasi, komunikasi dan misi serta mengakomodasi rudal.

Saat ini PT DI baru saja menyelesaikan uji model aerodinamika pesawat perintis N219 berkapasitas 19 penumpang di BPPT yang sangat sesuai dengan kondisi kepulauan dan pegunungan Indonesia.

Direktur Aerostructure PT DI Andi Alisjahbana mengatakan, pengerjaan pesawat N219 dengan mesin Pratt & Whitney ini sudah selesai 35 persen, tinggal tahap tersulit persoalan pendanaan yang diharapkan menemukan solusinya pada 2011 untuk menyelesaikan 65 persen sisanya.

Di Indonesia, disebutkannya, ada 715 airport dan airfield, namun 72 persen runawaynya hanya memiliki panjang di bawah 800 meter. Sedangkan untuk penerbangan perintis terdapat 118 rute di 14 provinsi dengan 89 bandara.

Tentara Israel: He is Indonesian Army!


 Okezone
Kamis, 24 Juni 2010 

(Dok Mer-C)
(Dok Mer-C)
JAKARTA - Di antara kisah menegangkan dalam serangan Israel ke Kapal Mavi Marmara, ada cerita lucu yang menjadi kenangan tersendiri bagi para relawan Indonesia.

Seperti dikisahkan relawan Mer-C dr Arief Rahman, saat tentara Israel menjemur para relawan dalam kondisi tangan terikat di dek atas kapal, tentara Israel yang berjaga-jaga masih tampak gugup.

Para tentara itu, terang Arief, sesekali menegur relawan yang berbicara dan bangun dari tempat duduknya, sambil menodongkan senjata.

“Cuma dua kata yang mereka ucapkan selama lima jam menjaga kami, shut up dan sit down,” tutur peraih gelar master Disaster Management Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada ini kepada okezone, Rabu kemarin

Arief mengungkapkan, dari gesture wajah para tentara, tampak para tentara itu gugup.

“Mereka itu sepertinya masih sangat muda. Terlihat dari gesture, mereka sangat gugup saat berhadapan dengan relawan. Tak jarang ini menjadi bahan pembicaraan kami di sana,” terang Arief.

Yang cukup menggelitik, katanya, saat beberapa tentara itu membiarkan para relawan untuk ke kamar mandi dan melakukan salat Zuhur. Penjagaan tentara Israel mengendur setelah seorang relawan tiba-tiba berdiri dan melantunkan Azan. Tak pelak, tentara Israel memintanya untuk diam. Namun sikap tentara itu langsung direspons relawan lain yang kesal dengan menatap dalam-dalam mata tentara itu. Kemudian terjadi pembicaraan antara sesama tentara Israel yang kemudian mereka memberi kesempatan para relawan untuk salat dan ke kamar mandi.

Ketika itu, tentara memperhatikan seorang relawan Indonesia yang menggunakan kaos dengan emblem Bendera Merah Putih dan logo Mer-C.

Dia beperawakan tegap dan tinggi. Bahkan, lebih besar dibanding dengan tentara Israel yang tengah berjasa tersebut. Si tentara pun tampak ciut.

Arief mendengar jelas perkataan sesama tentara Israel yang tengah gugup itu. Mereka menyangka relawan bertubuh kekar itu adalah tentara Indonesia.

He is Indonesian Army,” tutur tentara Israel, seperti diceritakan Arief sambil tertawa lepas.